Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) turun di tengah permintaan minyak nabati yang menurun karena tingginya pasokan. Penurunan ini diprediksi berlanjut.
Untuk kontrak pengiriman Julai, kontrak teraktif, di Bursa Malaysia turun 0,4% menjadi 2.554 ringgit (US$796) per ton di Bursa Malaysia Derivatives Exchange. Harga sudah turun 0,7% pada pekan lalu.
“Secara umum kami melihat ada prospek pelemahan untuk minyak nabati. Kami melihat penurunan harga terjadi mulai saat ini hingga jangka menengah,” kata Scott Briggs, agricultural commodities strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
Harga CPO sudah terpangkas 1,7% pada Maret setelah panen kedelai, subtitusi CPO, di Amerika Selatan naik. Harga premium antara minyak kedelai dan CPO mendekati level terendah sejak November 2007, sehingga berpotensi menurunkan permintaan untuk produk yang lebih murah.
Pada pekan lalu, Oil World menaikkan projeksi produksi kedelai untuk panenan tahun ini menjadi 258,2 juta ton atau naik 2,7 juta ton dari perkiraan semula. Cuaca yang baik menaikkan produksi di belahan Utara Amerika. Oil World juga memprediksi panenan di Selatan Amerika menjadi 132 juta ton atau naik 1,7 juta ton dari proyeksi sebelumnya.
No comments:
Post a Comment