Harga kontrak minyak sawit mentah (crude palm oil) di Malaysia turun dipicu terpangkasnya harga minyak mentah dari level tertinggi delapan pekan terakhir, sehingga mengurangi permintaan minyak nabati sebagai bahan bakar alternatif.
Untuk kontrak pengiriman Mei harga CPO turun 0,7% menjadi 2.660 ringgit (US$801) per ton di bursa Malaysia Derivatives Exchange, harga sempat terpangkas 0.93%, menurut data Bursa Derivatif Malaysia.
Harga minyak mentah untuk kontrak April turun 0,6% menjadi US$81,64 per barel dipicu penguatan dolar terhadap euro, sehingga menurunkan minat investor membeli komoditas sebagai alternatif investasi.
Rizal Asmawi, seorang analis pasaran minyak sawit mentah mengatakan harga sejumlah komoditas dasar termasuk CPO pada tahun ini diprediksi naik sehingga akan mendongkrak laju inflasi tahun ini khususnya di Malaysia.
Harga CPO sebelumnya naik 1,3% menjadi 2.685 ringgit di Kuala lumpur pada perdagangan Rabu, setelah produksi di Malaysia, produsen terbesar kedua dunia setelah Indonesia, tercatat turun hingga terendah dalam tiga tahun dipicu musim kering El Nino.
Produksi CPO Malaysia turun 12% menjadi 1,16 juta ton periode bulan lalu dari 1,32 juta ton pada Januari, posisi terendah sejak April 2007.
Dengan demikian hanya menambah cadangan CPO Malaysia sebesar 11% menjadi 1,79 juta ton pada Februari, level terendah sejak September, data Malaysian Palm Oil Board.
Ekspor CPO Malaysia juga turun 12% menjadi 1,29 juta ton dari 1,46 juta ton pada Januari. Namun ekspor periode 1-10 Maret 2010 bertumbuh 25% menjadi 464.889 dari 370.727 ton bulan sebelumnya.
Ekspor CPO Malaysia juga turun 12% menjadi 1,29 juta ton dari 1,46 juta ton pada Januari. Namun ekspor periode 1-10 Maret 2010 bertumbuh 25% menjadi 464.889 dari 370.727 ton bulan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment